Unsur Intrinsik Cerita | Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 6 SD/MI

Unsur Intrinsik Cerita | Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 6 SD/MI

Pada postingan kali ini website ujiansekolah.com membuat rangkuman materi bahasa Indonesia untuk kelas 6. rangkuman ini dibuat agar bisa dipelajari oleh putra-putri anda dalam belajar.
Rangkuman materi pelajaran ini terdiri dari beberapa materi antara lain :

Catatan : Pada bagian bawah postingan ini ada tombol materi berikutnya. untuk melanjutkan materi bisa klik tombol tersebut.




3. Menentukan Unsur Intrinsik Cerita


Dalam sebuah cerita terdapat unsur- unsur yang membangun cerita tersebut. Unsur yang membangun dari cerita itu sendiri disebut unsur intrinsic. Unsur intrinsik berguna untuk membuat cerita lebih menarik. Berikut merupakan uraian dari unsur intrinsi sebuah cerita, yaitu:
1.Tema
Tema adalah gagasan, ide/ pikiran yang ada dalam cerita. Atau pokok cerita yang ingin disampaikan dalam cerita. Tema cerita mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Persoalan yang paling menonjol
b. Persoalan yang banyak menimbulkan konflik
c. Persoalan yang paling banyak membutuhkan waktu pemberitaan

2.Amanat
Amanat adalah pesan atau ajakan moral yang disampaikan pengarang dalam cerita. Amanat biasanya berisi hal-hal yang baik.

3. Tokoh
Tokoh adalah individu yang mengalami peristiwa dalam cerita. Individu ini dapat berwujud manusia, binatang, atau yang lainnya.

4. Alur
Alur adalah jalan cerita atau urutan kejadian peristiwa yang membentuk sebuah cerita.

5. Perwatakan
Perwatakan adalah penggambaran watak atau sifat tokoh dalam cerita. Berdasarkan watak dan sifatnya, tokoh dibedakan menjadi 3 yaitu:
a. Protagonis, yaitu tokoh yang berwatak baik
b. Antagonis, yaitu tokoh yang berwatak kurang baik/ jahat (penentang protagonist )
c. Tritagonis, yaitu tokoh yang menjadi penengah antara protagonist dan antagonis.

6. Latar
Latar adalah segala petunjuk, keterangan mengenai waktu, tempat,dan situasi dalam cerita.
a. Latar tempat
b. Latar suasana
c. Latar waktu

7. Sudut pandang
Sudut Pandang adalah cara pengarang menggambarkan tokoh dalam cerita.
Pengarang dapat berperan sebagai tokoh yang berperan langsung dalam cerita atau menggunakan orang/ benda lain sebagai pemeran dalam cerita.